Pada hari Minggu, 24 Februari 2013 saya bersama rekan-rekan dari Sahabat Sepur Community berkesempatan untuk menjajal armada KRL (Kereta Rel Listrik) terbaru, KfW Bombardier - INKA yang tengah beroperasi di Lintas Tangerang (Stasiun Duri - Stasiun Tangerang).

Merujuk dari informasi yang terdapat di situs Wikipedia Indonesia, KRL yang nama aslinya "KRL i9000" ini adalah KRL AC kedua dan KRL kelima yang dirakit oleh PT INKA Madiun (Industri Kereta Api) yang bekerjasama dengan Bombardier AG dan didanai oleh Kreditanstalt für Wiederaufbau (KfW), sebuah bank pemerintah yang berkantor di Frankfurt, Jerman. KRL ini mulai dirakit tahun 2010 dan telah diresmikan bersama kereta api Gajah Wong pada hari Rabu tanggal 24 Agustus 2011. KRL ini dibuat sebanyak 10 set, per setnya memiliki 4 kereta dengan kodifikasi baru (K3 1 11 xx).

Empat (4) dari sepuluh (10) set KRL ini mulai melayani Lintas Tangerang (Stasiun Duri - Stasiun Tangerang) pada tanggal 19 - 25 Februari 2013 dan selanjutnya akan melayani Lintas Serpong (Stasiun Tanahabang - Stasiun Serpong) pada tanggal 27 Februari 2013 - 03 Maret 2013, dengan membawa penumpang. Artinya, ada 2 rangkaian KRL KfW Bombardier - INKA yang beroperasi (4-4 cars).

KRL KfW Bombardier - INKA segera memasuki jalur 3 Stasiun Duri.

Interior di dalam kereta cukup nyaman. Di setiap kereta (catatan: sebutannya "kereta" (cars) bukan "gerbong") terdapat 3 pintu di setiap sisi untuk menaikkan dan menurunkan penumpang. Setiap satu set nya sanggup untuk mengangkut 628 penumpang, berarti di tiap kereta sanggup untuk menampung 157 penumpang (baik yang berdiri maupun yang duduk). Tersedia kursi panjang untuk penumpang, kursinya cukup nyaman. Pegangan tangannya juga cukup nyaman untuk digenggam.

Interior di dalam KRL KfW Bombardier - INKA

Logo PT INKA Madiun (Industri Kereta Api) menandakan bahwa kereta ini dibuat di Indonesia.

Interior kabin masinis terlihat modern. Berbeda dengan KRL eks-Jepang yang mana banyak beroperasi di jaringan KRL Jabodetabek dimana tempat duduk masinis berada di sebelah kiri kereta, di KRL ini tempat duduk masinis justru berada di sebelah kanan, sesuai seharusnya. Di sebelah kiri masinis terdapat sebuah mikrofon yang tersambung dengan sistem announce (pengumuman) pada kereta.

Interior Kabin Masinis KRL KfW Bombardier - INKA

Terdapat sistem announce (pengumuman) berupa layar dan speaker di atas pintu. Sistem ini berguna untuk mengumumkan berbagai hal, seperti pemberitahuan stasiun berikutnya, pemberitahuan bila KA mengalami keterlambatan, trouble, atau hal-hal lainnya. Di lintas KRL Jabodetabek, selain KRL ini, yang memiliki sistem announce seperti ini antara lain ada di KRL Djoko Vision (Tokyo Metro 5816F; sering berdinas di Lintas Bogor (Stasiun Bogor - Stasiun Depok - Stasiun Jakarta Kota), dan Rangkaian Khusus Wanita (Tokyo Metro 6007F). Saat saya menjajal kereta ini, sistem announce sedang mati. Dibawah layar terdapat peringatan "Do Not Touch", namun seorang penumpang mengatakan kepada saya bahwa layarnya dapat disentuh.

Sistem announce di KRL KfW Bombardier - INKA

Di setiap ujung kereta terdapat jendela darurat. Jendela ini dapat dibuka apabila rangkaian mengalami masalah pada AC (pendingin ruangan).



Setiap rangkaian KRL KfW Bombardier - INKA telah dilengkapi dengan sistem kodifikasi baru (K3 1 11 xx). Uniknya, kode yang diberikan justru adalah K3 (untuk Kelas Ekonomi).

Kodifikasi baru pada KR: KfW Bombardier - INKA.

Demikianlah laporan saya mengenai KRL KfW Bombardier - INKA. Semoga bermanfaat bagi para pembaca.

KRL KfW Bombardier - INKA segera masuk stasiun terminus Stasiun Tangerang.

KRL KfW Bombardier - INKA tiba di Stasiun Tangerang. Tampak samping KRL KfW  Bombardier  - INKA